Remah Mimpi

K. El-Kazhiem
Oct 30, 2020

--

https://pixabay.com/id/photos/kupu-kupu-biru-hutan-fantasi-kayu-2049567/

Kemilau cahaya memantul di laut
Ingin tenggelam sampai ke dasar
Jauhi dunia seolah hidup tanpa takut
Menahan malu luapkan kesedihan
Membuih hanyut ke tepian
Menatap bayangmu tersapu ombak.

Kita dua raga, bukan satu jiwa
kita bahagia, tak sanggup melangkah
Cinta ialah salah kaprah
sehingga hati kita terperangah
Entah apakah kita tak mengerti,
atau hanya aku?
Ke mana ku kembali, kau selalu jauh.

Tanpa sambutmu di pintu surga,
alam raya enggan menyapa.
Samar wajahmu di langit tertinggi
Inginku terjun ribuan kaki
Pun tak lekas berdebam jatuh.
Melayang terpejam,
Menapak tangga kedamaian
Jikalau jiwaku terhempas ke bumi
Ciut nyali naungi sendiriku lagi.

Pelipur lara sekadar penghibur jejakku yang kabur
Inilah hidup, yang kurasa gersang sejak dilahirkan
Haruskah kurayakan keheningan ini?
Meski hatiku berserah pada waktu.

Tatkala bulir air mata menjadi kehidupan baru
Tak kuasa nafikan kenangan
Bukti setiap desah napas bersamamu
Menanti secercah sinar menuju hati.

Segenap asa di antara keputusasaan
Bahkan setelah engkau pergi
Pagi ini, hanya embusan angin dan remah mimpi.

12/01/2012

Puisi dan cerpen K. El-Kazhiem lainnya dapat dibaca di sini.

--

--